Nusakambangan: Pusat Ketahanan Pangan Baru Nasional

2 minutes reading
Wednesday, 5 Feb 2025 15:52 0 1 Admin

Cilacap, ReportaseDaily – Pulau Nusakambangan kini bertransformasi menjadi pusat ketahanan pangan baru nasional. Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, percaya bahwa dengan memanfaatkan lahan luas dan potensi sumber daya manusia dari Warga Binaan, pulau ini tidak hanya akan berfungsi sebagai tempat pengasingan, tetapi juga sebagai lokasi strategis untuk produksi pangan yang berkelanjutan.

“Kami telah bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk PT PLN dan BRI, untuk mewujudkan visi besar ini,” ungkap Agus saat meninjau proyek tersebut bersama mitra kolaborasi di Pulau Nusakambangan, Rabu, 5 Februari 2025.

Saat ini, sekitar 115 hektare lahan di Nusakambangan sedang dioptimalkan untuk berbagai kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Sektor pertanian dan perkebunan ditargetkan untuk menjadi lumbung padi dan jagung dengan luas lahan mencapai 72 hektare.

Di sisi lain, 32 hektare lahan di tepi pantai belakang Lapas Pasir Putih akan dikembangkan menjadi tambak udang, termasuk budidaya udang vaname dan berbagai jenis ikan. Selain itu, peternakan juga ditargetkan untuk menghasilkan ribuan ayam petelur, kambing, dan ratusan ekor sapi.

“Kami ingin menciptakan manfaat ganda. Di satu sisi, kami membina Warga Binaan melalui pelatihan dan pemberdayaan. Di sisi lain, kami berkontribusi pada ketahanan pangan nasional, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto,” tegas Agus.

Proyek ini tidak hanya berfokus pada produksi pangan, tetapi juga mencakup pembangunan pabrik pupuk dan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk Warga Binaan. PLN dan BRI juga berperan dalam pengembangan infrastruktur yang mendukung inisiatif ini.

Dalam kunjungan tersebut, Menteri Imipas bersama para pemangku kepentingan melakukan penebaran benih ikan dan peletakan batu pertama untuk pembangunan BLK. Selanjutnya, di PLTU Adipala, dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dengan Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, mengenai kolaborasi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi kementerian.

Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi, dan Sekretaris PT PLN, Alois Wisnuhardana, juga menandatangani kerja sama pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Nusakambangan.

Selain PLN dan BRI, sejumlah perusahaan seperti PT Agro, PT 69, dan PT Wilmar Padi Indonesia juga berkolaborasi untuk menjadikan Nusakambangan sebagai pusat ketahanan pangan nasional. Dengan langkah besar ini, Nusakambangan tidak hanya dikenal sebagai pulau dengan lembaga pemasyarakatan, tetapi juga sebagai sumber kekuatan yang mendukung ketahanan pangan nasional. (*)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Featured

Recent Comments

No comments to show.
LAINNYA