Kampus, ReportaseDaily,- Media pembelajaran kimia inovatif karya mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil mencuri perhatian dengan menembus Pekan Ilmiah Nasional (Pimnas) 2024. Alat tersebut, yang dinamakan LocoPoco (Low-Cost and Portable Colorimeter), diunggulkan berkat biaya produksi yang rendah, kemudahan penggunaan, serta hasil yang akurat.
LocoPoco dikembangkan oleh lima mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS. Tim yang dipimpin oleh Yoga Prasetyo Pamungkas ini terdiri dari Armatevia Patricia, Mayliana Ariyani, Agnes Sabila, dan Ainun Jariyah, dengan bimbingan dari Dr. Ari Syahidul Shidiq, S.Pd., M.Pd.
Ide pembuatan LocoPoco berangkat dari kesulitan siswa SMA dalam memahami materi kimia, terutama terkait alat praktikum yang mahal dan tidak tersedia. “Tujuan kami menciptakan LocoPoco adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi kimia,” ungkap Yoga dikutip, Rabu, 18 September 2024.
Yoga menjelaskan bahwa LocoPoco berfungsi sebagai media pembelajaran untuk materi stoikiometri, yang dikenal sulit dipahami karena melibatkan perhitungan dan pengukuran zat dalam reaksi kimia. Dengan alat ini, siswa akan lebih mampu memahami konsep-konsep abstrak dan penerapan stoikiometri dalam kehidupan sehari-hari.
“Materi stoikiometri sering kali membuat siswa mengandalkan hafalan. Namun, dengan praktik menggunakan LocoPoco, pemahaman mereka akan meningkat hingga tingkat submikroskopik,” tambahnya.
LocoPoco dirancang dengan prinsip kerja yang mirip alat spektrofotometer, menggunakan hukum Lambert-Beer untuk mengukur absorbansi sampel dengan melewatkan cahaya pada panjang gelombang tertentu. Hasil pengukuran akan menampilkan konsentrasi sampel melalui aplikasi yang terhubung dengan smartphone.
Dengan biaya produksi sekitar Rp 8 juta, LocoPoco menawarkan alternatif yang jauh lebih terjangkau dibandingkan spektrofotometer komersial yang harganya bisa mencapai Rp 250 juta. Keunggulan ini membuat LocoPoco sangat ideal untuk aplikasi pendidikan.
Tim mahasiswa UNS telah memperkenalkan alat ini kepada siswa SMA Unggulan CT ARSA Foundation Sukoharjo, bahkan melakukan praktikum mandiri untuk menentukan kadar zat naftol dalam limbah batik Solo Raya menggunakan LocoPoco.
Penciptaan LocoPoco tidak hanya bermanfaat dalam pendidikan, tetapi juga dapat diterapkan di berbagai bidang, seperti pangan untuk menentukan kadar pewarna makanan, dan lingkungan untuk menganalisis limbah berwarna.
Keikutsertaan mahasiswa UNS dalam Pimnas ke-37 menjadi langkah penting untuk mencapai Indikator Kinerja Utama (IKU) 2, yang menekankan pengalaman di luar kampus. Tim PKM KC UNS tengah mempersiapkan berbagai aspek, termasuk menyusun artikel ilmiah, bahan presentasi, dan melakukan uji coba efektivitas alat di beberapa SMA.
“Uji coba efektivitas telah dilakukan di SMA Negeri 3 Surakarta dan SMA Negeri 3 Sukoharjo, yang menunjukkan hasil positif terkait efektivitas LocoPoco. Ini menjadi bekal kami untuk menghadapi Pimnas 37,” tutup Yoga. (*)
No Comments